Pada tulisan ini kami ingin mengemukakan pepatah dari leluhur
kami (orang Sunda) yang kami gunakan sebagai rangkuman dari keseluruhan
falsafah perilaku yang baik. Kami ingat bahwa nasihat orang tua kami itu
demikian bunyinya:
Nasihat orang tua itu benar-benar menjadi salah satu pegangan hidup kebanyakan orang Sunda. Alangkah baiknya bila kedelapan pegangan hidup itu,
yaitu:
1) Cageur
2) Bageur
3) Bener
4) Pinter
5) Singer
6) Tata-Titi
7) Nastiti, dan
8] Surti
kita bandingkan dengan apa yang diajarkan Allah kepada kita melalui firman-firmannya.
1. CAGEUR
Cageur adalah sehat. Tentu saja dalam menjalankan tugas hidup, beribadah - sesuai dengan tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah s.w.t. – adalah agar menjaga kesehatan, baik lahir maupun batin. Kita tidak dapat menjalankan tugas (beribadah) jika tidak sehat. Kesimpulannya seseorang diwajibkan “menjaga diri” dengan sebaik-baiknya. Firman Allah: " Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan". (QS-Al Baqarah: 110) Simaklah ayat-ayat berikutnya: "Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (QS- Al Anfal: 25) "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS- At Tahrim: 6) Menjaga kesehatan juga mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik (halal) dan tidak berlebih-lebihan: Firman Allah:" Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.(QS- Al Maidah: 88] Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS- Al A’raaf: 31) Begitu juga menjaga diri dengan cukup istirahat, menggunakan waktu sesuai dengan sunatullah, siang untuk bekerja, malah untuk istirahat(tidur). Firman Allah:"Dialah (Allah) yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia (Allah) menjadikan siang untuk bangun berusaha". (QS- Al Furqan: 47)
2. BAGEUR.
kampung sunda |
3. BENER.
Bener adalah benar, kebenaran adalah modal utama untuk menjadi manusia yang baik. Jika bertindak benar maka pasti baiknya, tetapi bertindak baik belum tentu benarnya. Kebenaran ini yang harus ditegakkan, benar, kebenaran (hak) ditekankan pada berpuluh-puluh ayat dalam Al Qur’an, bahkan Al Qur’an itu sendiri adalah sumber kebenaran. Firman Allah:" Kebenaran itu adalah dari Rabbmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS-Al Baqarah: 147). "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS-Al Maidah: 48] Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfa`at bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". (QS-Al Maidah: 119)
4. PINTER.
Pinter, adalah Pintar, kebalikan dari bodoh. Manusia dituntut untuk meninggalkan kebodohan, menuntut ilmu dan mencari ilmu pengetahuan dengan sebanyak-banyaknya. Al Qur’an sangat menganjurkan bagi seorang Muslim untuk menuntut ilmu pengetahuan dan menggunakan akalnya. Kata-kata berpikir dan berakal sangat banyakditekankan pada ayat-ayat-Nya. Firman Allah: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,"(QS-Ali Imran: 190) "Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS-Al Mujadilah : 8] Sungguh suatu kekeliruan bila ada kaum agamis yang benci kepada ilmu pengetahuan. Bukan saja kebencian itu sama dengan mencegah manusia untuk menggunakan akalnya. Sehingga ia akan lebih senang manusia tidak bersyukur akan kenikmatan yang diberikan Allah s.w.t. yang sudah menbedakan manusia lebih mulia daripada binatang, akan tetapi kebencian itu menjadi suatu tanda bagaimana kaum agamis tidak tahu berterima kasih akan keberhasilan Ilmu Pengetahuan. Ilmu yang sudah menemukan berbagai macam peralatan modern dan canggih yang sudah banyak digunakan oleh kaum agamis itu sendiri. Di samping itu, seseorang yang menentang untuk menuntut ilmu pengetahuan tiada berbeda dengan menghasut supaya manusia jangan berterima kasih (bersyukur) kepada Rabbnya, karena kalau manusia mengenyampingkan pemberian Allah s.w.t. yang dinamai akal yang sangat “mahal” harganya, sama saja dengan menghinakan Allah s.w.t.
Seseorang tidak usah khawatir bahwa Ilmu Pengetahuan akan merendahkan derajat agama, bahkan dapat meng-hancurkannya. Masalah ini sudah kita lihat pada pembahasan di muka merupakan sesuatu yang mustahil. Sesungguhnyalah ilmu pengetahuan dan kemajuan di muka bumi ini bukan menjadi tanda bahwa manusia itu semakin mengerti, tetapi semakin jelas ketidak mengertiannya.
Bila teknokrat-teknokrat Barat sering mencari pengetahuan tentang ilmu ghaib dan dzat-dzat halus dari bangsa India (Hindu), ilmu yang tidak mudah ditiru oleh siapapun juga sebelum mempelajarinya, maka itu berarti bahwa dia tidak berani untuk memandang rendah kepada bangsa Timur.
5. SINGER.
Singer, artinya terampil, produktif dalam berkarya, banyak keahlian, pada prinsipnya manusia Sunda dituntut untuk bekerja dan berkarya. Dalam bahasa Sunda sekarang adalah “rancage”, artinya “terampil”. Dalam hal ini leluhur Sunda menganjurkan agar warganya mempunyai keterampilan (skill) untuk menjalani hidup yang banyak tuntuntan dan tidak mudah ini. Keterampilan memang sesuatu jalan untuk ikhtiar dalam beribadah kepada Allah s.w.t. Setiap manusia dianjurkan untuk berusaha dan berkarya. Firman Allah:"Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja." (Q.S. Ash Shafaat:61). "Dialah(Allah) yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia (Allah) menjadikan siang untuk bangun berusaha".(Q.S. Al Furqaan: 47) Jelaslah ayat di atas menganjurkan untuk kita selalu bekerja dan berusaha, tiada lain kunci kesuksesannya adalah “singer” alias “terampil”.
6. TATA-TITI.
Tata-titi, adalah tata-krama atau sopan-santun, seseorang yang sehat, jujur, benar, pintar dan terampil jika lupa akan sopan-santun (etika) maka hidupnya tidak akan disenangi orang. Falsafah ini lengkapnya TATA-TITI, DUDUGA PERYOGA, segala perilaku menggunakan sopan-santun dan etika yang benar. Firman Allah: "Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS-An Nur: 60) "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. "(QS-Anisaa: 86) "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling".(Q.S. Al Baqarah: 63)
7. NASTITI. Nastiti artinya tertib. Tertib dalam bertindak, tertib berperilaku dan menjaga ketertiban adalah salah satu modal utama untuk mencapai keberhasilan dalam berkarya. Bertindak tertib artinya mengikuti suatu peraturan yang benar serta tidak melanggarnya. Firman Allah: "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. "(QS- Al Jaatsiyah: 18] Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS- Ar R’ad: 37)
8. SURTI. Surti artinya bijak, mengetahui dengan cepat terhadap maksud orang lain walaupun hanya dengan isyarat, sehingga ia akan bertindak bijak dan mampu memutuskan sesuatu dengan bijaksana dan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS- An Nisa: 58] "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". (QS- An Nahl: 90) Dan akhirnya simaklah ayat berikut ini: "Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. "(QS- Al Mumtahanah:8]
Sumber : Kalangsundadotnet