Sebelum sobat baca mengapa Ridho suami adalah surga untuk istri, ada baiknya kita fahami dulu beberapa dalil Al Qur'an dan Hadist berikut:
- “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisaa: 34)
- "Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga." (HR. At-Tirmidzi)
- “Jika seorang istri melakukan Shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya” (HR. Ahmad)
- “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Berikut ini adalah 6 alasan mengapa ridho suami adalah surga untuk para istri.
1.
Seorang suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun
ketika dia dewasa, dia memilih mencintai istrinya yang bahkan belum
tentu mencintainya seumur hidup, bahkan sering kali rasa cinta kepada
istrinya lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
2.
Seorang suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh
ayah dan ibunya sehingga dia meningkat dewasa. Namun sebelum dia mampu
membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkah istrinya, perempuan
asing yang baru sahaja dikenalinya dan hanya terikat dengan akad nikah
tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
3.
Seorang suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi keperluan
anak-anak seorang istri dan istrinya. Padahal dia tahu, di sisi Allah,
seorang istri lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anak
dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun seorang suami merasa
iri hati, disebabkan suami mencintai istrinya dan berharap sang istri
memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
4.
Seorang suami berusaha menutupi masalahnya di hadapan seorang istri dan
berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan seorang istri terbiasa
mengadukan masalah pada suaminya dengan harapan dia mampu memberi
penyelesaian. padahal mungkin saja di saat istri mengadu, suami juga
sedang mempunyai masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalah
istrinya diutamakan berbanding masalah yang dihadapi sendiri.
5.
Seorang suami berusaha memahami bahasa diam istri, bahasa tangisan
istri. Sedangkan seorang istri kadang hanya mampu memahami bahasa
lisannya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
6.
Bila seorang istri melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke
neraka, karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiat seorang istri.
Namun bila dia bermaksiat, seorang istri tidak akan pernah dituntut ke
neraka. Sebab apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus
dipertanggung jawabkannya sendiri. [halim islam]
semoga bermanfaat... salam damai